Jenis kulit kering ataupun kulit dehidrasi seringkali disalah artikan. Nyatanya, kedua jenis kulit ini sangat berbeda baik itu penyebab, ciri-ciri dan juga penanganannya. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui secara pasti kondisi kulit yang dialami agar dapat menentukan penanganan yang tepat. Nah agar tidak salah lagi, berikut adalah tiga perbedaan kulit kering dan kulit dehidrasi. Keep scrolling!
Perbedaan Kulit Kering dan Kulit Dehidrasi
Kulit kering dan dehidrasi merupakan dua istilah yang sering disalahpahami dan tertukar secara makna. Karena sama-sama berkaitan dengan kelembaban, banyak orang yang bingung, bagaimana membedakan antara kedua jenis kulit ini. Padahal, perawatan untuk jenis kulit yang kering dengan kulit yang mengalami dehidrasi bisa sangat berbeda loh. Kulit yang kering biasanya berkaitan dengan faktor genetik, seperti jenis kulit kombinasi atau kulit berminyak.
Kulit Kering
Jenis kulit kering memiliki kandungan atau lapisan minyak yang sedikit, sehingga kelembaban alami mudah menghilang. Jenis kulit ini kerap ditunjukkan dengan kulit yang terasa kasar, kering, dan mengelupas ataupun bersisik. Minyak atau lapisan lemak pada kulit merupakan komponen yang tidak larut dalam air, sehingga berfungsi membentuk lapisan pertahanan kulit, baik untuk mempertahankan kelembaban maupun menahan kotoran agar tidak merusak kulit. Seiring bertambahnya usia, produksi dan kandungan minyak pada kulit akan berkurang, sehingga jenis kulit kering biasanya banyak dimiliki oleh orang-orang pada kelompok usia yang lebih tua.
Penyebab Kulit Kering
Kulit kering disebabkan oleh faktor genetik dimana produksi minyak alami dari folikel rambut berkurang. Oleh sebab itu, usia juga akan turut berpengaruh pada kondisi kulit dikarenakan pertambahan usia membuat produksi minyak menurun. Kulit kering ini merupakan salah satu jenis kulit di samping kulit kombinasi dan juga normal. Jadi, secara alamiah seseorang bisa memiliki jenis kulit ini.
Ciri-Ciri Kulit Kering
Kulit kering memiliki ciri-ciri fisik seperti kulit yang cenderung agak keriput dan kisut. Biasanya tampilan kulit tersebut juga diikuti dengan kemerahan, rasa gatal dan terdapat lapisan kulit mati yang warnanya putih pada bagian siku.
Baca juga: Kulit Iritasi karena Penggunaan Masker Wajah? Ini 6 Tips Untuk Mengatasinya!
Kulit Dehidrasi
Disisi lain, banyak orang mengacuhkan kulit yang dehidrasi akibat kurangnya pemahaman mengenai kondisi kulit tersebut. Padahal, kulit dehidrasi lebih banyak dialami pada orang yang tinggal di tempat bersuhu yang tinggi, namun banyak orang sering salah paham dengan menganggapnya sebagai kulit kering atau justru berminyak. Secara sederhana, umumnya kulit yang dehidrasi berarti kulit yang kekurangan cairan. Kondisi kulit ini hanya berlangsung sementara namun bisa dialami orang dengan semua jenis kulit. Maka dari itu, sesungguhnya lebih mudah mengatasi kulit yang dehidrasi dibandingkan dengan merawat jenis kulit berminyak atau kering.
Penyebab Kulit Dehidrasi
Kulit dehidrasi sering dianggap sebagai kulit kering karena adanya bagian-bagian kulit yang kering hingga mengelupas. Di sisi lain, kulit dehidrasi juga sering diperlakukan layaknya kulit berminyak akibat adanya produksi minyak berlebih sebagai respon terhadap kurangnya cairan. Penyebab kulit menjadi dehidrasi bisa beragam, namun umumnya terjadi karena menggunakan produk perawatan kulit yang tidak sesuai, sehingga menyebabkan lapisan pelembap alami kulit yaitu minyak, berkurang hingga kulit pun menjadi kering. Selain itu, kulit dehidrasi juga bisa disebabkan oleh kurang tidur dan stres, pola makan yang tidak sehat, kurangnya konsumsi cairan, juga bertambahnya usia.
Ciri-Ciri Kulit Dehidrasi
Kulit yang dehidrasi ditandai dengan kulit yang terasa kencang, namun juga berminyak. Hal ini disebabkan oleh minimnya kadar air pada lapisan terluar kulit, sehingga kulit memproduksi lebih banyak minyak sebagai bentuk usaha mempertahankan air lebih banyak. Kondisi inilah yang memicu timbulnya jerawat, kulit iritasi, serta kulit yang terlihat kusam dan warna tidak merata.
Kulit dehidrasi akan terasa tidak kenyal dan lebih kencang. Ini terjadi karena lapisan kulit terluar memproduksi lebih banyak minyak guna menghidrasi kulit lebih baik. Selain itu, pori-pori kulit biasanya akan terlihat jelas disertai dengan tekstur yang bersisik, kasar, mudah terbentuk serpihan dan juga kering.
Penanganan Masing-Masing Jenis Kulit
Ketika sudah mengetahui kondisi kulit secara pasti, maka langkah selanjutnya adalah memastikan penanganan yang tepat. Menggunakan pelembab dengan kandungan ceramide dan Hyaluronic acid bisa mengatasi kulit dehidrasi sekaligus kering. Namun di samping itu tidak semua formula cocok untuk digunakan. Nah, berikut merupakan pilihan produk pelembab yang bisa kamu gunakan yaitu Truwhite Day Cream dan Truwhite Activator Night Cream dari ERHA.
Selain dapat melembapkan, produk ini juga bisa bantu mencerahkan wajah kamu sehingga wajah tidak akan terlihat kusam. Sebab, Truwhite Day Cream memiliki kandungan Glabridin dan Niacinamide sehingga bekerja secara sinergis untuk bantu menghambat pembentukan melanin dan mengurangi hiperpigmentasi serta kandungan SPF 25/PA++ berfungsi guna melindungi kulit dari efek buruk sinar UV B & UV A.
Sedangkan Truwhite Activator Night Cream, memiliki kandungan Whitening Complex seperti Arbutin, Vitamin. C, dan Peptides Chromabright, Tego Cosmo berfungsi untuk bantu menghambat pembentukan melanin serta mencerahkan kulit wajah sehingga kulit tampak cerah dan tidak terlihat kusam lagi. Penggunaan dua produk ini secara rutin akan memberikan hasil yang maksimal.
Nah itulah perbedaan kulit kering dan dehirasi. Selalu rutin lakukan perawatan dan gunakan produk terbaik untuk kulitmu. Tertarik miliki produk seperti diatas? Yuk, langsung beli produk-produknya dengan kunjungi www.erhastore.co.id yaa!